Jumat, 11 Oktober 2013

MAKALAH
PENGUKURAN LAJU METABOLISME IKAN



 Created by : Miftakhatun            
                       B1J009128


I.              PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
         Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005). Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP
(Tobin, 2005).
Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metode Winkler, maupun respirometer Scholander. Penggunaan masing-masing cara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur laju konsumsi oksigennya.
                                                      II. PEMBAHASAN

Respirasi merupakan proses pengambilan O2 dari lingkungan ke dalam tubuh hewan dan pengeluaran CO2 dari dalam tubuh ke lingkungan. Respirasi pada hewan air, contoh pada ikan meliputi ekstraksi atau pengambilan O2 dari perairan. Laju metabolisme pada ikan ditunjukkan dengan konsumsi O2 per unit waktu. Intensitas ikan dari pernafasan ikan menurun dengan peningkatan bobot ikan. Laju konsumsi O2 juga menurun dengan tersedianya kadar O2 yang sedikit untuk ikan. Pertumbuhan ambang batas konsentrasi O2 akan lebih tinggi pada suhu yang tinggi, bertepatan dengan laju konsumsi O2 yang lebih tinggi.perubahan yang sama dengan ambang peningkatan aktivitas atau laju pemberian makanan pada ikan. Konsentrasi O2 yang umum dalam air akan membatasi aktivitas ikan, termasuk mengembangkan makanan yang akan diubah menjadi daging ikan (Yuwono, 2001).
Oksigen adalah suatu zat yang sangat esensial bagi pernapasan dan merupakan komponen yang utama bagi metabolisme ikan dan organisme perairan lainnya Parameter kualitas air mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan ikan adalah suhu selama penelitian diperoleh 25 – 27 0C, suhu air juga merupakan salah satu faktor yang banyak mempengaruhi penggunaan oksigen terlarut dalam air, namun suhu air yang diperoleh tersebut masih normal dan dalam kisaran suhu yang dapat ditolerir oleh ikan (Fathuddin, 2002).
Konsumsi oksigen digunakan sebagai indikator metabolisme pada ikan, dan perbedaan salinitas mempengaruhi energi yang dibutuhkan untuk osmoregulasi pada beberapa spesies. Respon respirasi berbeda dengan perbedaan salinitas  diantara spesies teleos. Angka konsumsi oksigen rendah diperoleh pada salinitas isosmosis. Angka konsumsi oksigen rendah pada air tawar dan pemakaiannya meningkat dengan menambah salinitas. Hal ini menunjukkan bahwa ikan di air laut mempunyai angka konsumsi oksigen lebih rendah dibandingkan di air tawar (Tsuzuki et al., 2008)
n  Laju metabolisme baku (standard metabolic rate) merupakan laju metabolisme hewan manakala hewan tersebut sedang beristirahat dan tidak terdapat makanan didalam ususnya.
Manakala pengukuran laju metabolisme tengah dilakukan, jarang sekali hewan dalam keadaan diam è laju metabolisme rutin =  diukur selama level aktivitas rutin è hasil pengukuran biasanya lebih tinggi Metode pengukuran...
n  menghitung selisih  energi ( makanan ) yang masuk  dan  ekskreta terutama urin dan feses.
n  menghitung produksi panas total pada organisme, metode ini sangat akurat dalam memeberikan informasi tentang bahan bakar yang digunakan, organisme yang diukur dimasukkan dalam kalorimeter;
n  menghitung jumlah oksigen untuk proses oksidasi atau konsumsi oksigen, cara ini paling banyak digunakan dan mudah dilaksanakan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain umur, jenis kelamin, status reproduksi, makanan dalam usus, stress fisiologis, aktivitas, musim, ukuran tubuh dan temperatur lingkungan (Tobin, 2005).
Metode Winkler merupakan suatu cara untuk menentukan banyaknya oksigen yang terlarut di dalam air (Anonim, wikipedia.org). Dalam metode ini, kadar Oksigen dalam air ditentukan dengan cara titrasi. Titrasi merupakan penambahan suatu larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar) ke dalam larutan lain yang tidak diketahui konsentrasinya secara bertahap sampai terjadi kesetimbangan (Chang, 1996).



                                                      III.           KESIMPULAN
1.     Konsumsi oksigen pada jenis ikan berbeda-beda. Adapun faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen adalah temperatur, ukuran tubuh, aktivitas yang dilakukannya, jenis kelamin, nutrisi, dan umur.


 Daftar Pustaka
Chang, R. 1996. Essential Chemistry. Mc Graw Hill Company, Inc, USA.
Seeley, R.R., T.D. Stephens, P. Tate. 2003. Essentials of Anatomy and Physiology
fourth edition. McGraw-Hill Companies
Tobin, A.J. 2005. Asking About Life. Thomson Brooks/Cole, Canada.
Anonim. http://www.wikipedia.org. 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar