Jumat, 11 Oktober 2013

EKOLOGI MANGROVE

MASYARAKAT SEBAGAI SUBJEK PENGELOLA  EKOWISATA HUTAN MANGROVE  DI KABUPATEN PEMALANG

Created by : MIFTAKHATUN
          B1J009128




Jumlah ekosistem mangrove yang tersisa di Indonesia  di perkirakan hanya berkisar 50 %  . Hutan mangrove  yang memiliki fungsi penting, baik sebagai pelindung pantai dari gelombang laut, dan menetralkan limbah, maupun sebagai habitat bagi berbagai jenis biota laut dan burung terancam rusak.  Dampak kerusakan hutan mangrove  ini akan meningkatkan intensivitas abrasi pantai. Masyarakat pesisir merupakan subjek yang dapat mengembangkan dan mengelola sumber daya alam pesisir, dengan konservasi dan rehabilitasi hutan mangrove. Salah satu bentuk konservasinya yaitu Ekowisata. Masyarakat pengembangkan hutan mangrove dengan kegiatan ekowisata yang berperan sebagai pariwisata yang memanfaatkan keaslian lingkungan alam, dimana terjadi interaksi antara lingkungan alam dan aktivitas rekreasi, konservasi, penduduk dan wisatawan. Oleh karena itu, Ekowisata yang di kembangkan oleh masyarakat pesisir merupakan solusi yang tepat untuk mengelola sumber daya alam pesisir berkelanjutan. Tujuan dari penulisan program kreativitas mahasiswa ini adalah (1) memberikan pemahaman mengenai dampak kerusakan hutan mangrove, (2) memberikan solusi kepada masyarakat pesisir untuk mengembangkan  dan mengelola potensi hutan mangrove. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat pesisir Desa Blendung, Kabupaten Pemalang. Adapun metode yang dilakukan adalah penerapan kegitan Ekowisata di Desa Blendung. Tingkat keberhasilan ini diukur dengan keikutsertaan masyarakat pesisir untuk pengembangakan hutan mangrove.

Kata kunciKonservasi, ekowisata, dan hutan mangrove 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar